Tugas Konsultan Marketing Properti Dongkrak Pemasaran Para Developer

  •  
konsultan strategi marketing properti

Pada kesempatan ini  saya coba membahas mengenai mengapa developer property  start-up ( pengembang baru  )  atau para developer  yang sudah memiliki banyak proyek properti untuk bermitra dengan konsultan marketing properti untuk mensukseskan aktifitas penjualan dan pemasaran ?, agar target yang ingin dicapai sesuai dengan harapan baik dari sisi jumlah, target waktu , omset dan profit penjualan.

Konsultan  yang dimaksud tidak hanya dapat membantu untuk menyelesaikan penjualan unit-unit rumah atau proyek properti yang di pasarkan, akan tetapi dapat membantu proses pemasaran sejak pra proyek hingga proyek selesai. Konsultan yang dapat memberikan layanan bagaimana membangungun sistem dan manajemen pemasaran properti  yang  tepat dan profesioanl, bagaimana membuat strategi dan eksekusi, membuat rencana program kerja, membangun sistem rekrutmen sdm sales , marketing, dan para agen properti, membuat program pelatihan untuk meningkatkan motivasi, wawasan dan keahlian  tim pemasaran hingga mereka memilki kultur penjualan dan pemasaran yang positif yang menjadi nilai tambah bagi para developer untuk memasarkan proyek propertinya, serta dapat membantu dalam menyelesaikan segala kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam aktifitas pemasaran yang terus berjalan.

Tugas konsultan marketing properti yaitu membantu para developer sesuai dengan kebutuhannya dalam aktifitas penjualan dan pemasaran , bisa mulai dari pra proyek bahkan hingga proyek selesai. Adapun aktifitas yang dilakukan sejak pra proyek hingga selesai adalah sebagai berikut :

  1. Membantu melakukan analisa market , analisa lingkungan, kompetitor dan analisa masa depan.

Proses Analisa ini adalah kegiatan yang sangat krusial yang harus dilakuan oleh para pengembang ketika mereka akan memproyeksikan proyek kedepan, bagaimana menganalisa pasar secara tepat, baik dari segi segmentasi, postioning dan terget pasar, menganalisa lingkungan dan persaingan pasar agar dapat menguasai market share disuatu lokasi yang kita kembangkan, tidak hanya itu para developer juga harus mampu menganalisa proyeksi masa depan disuatu lokasi untuk bisa memproyeksikan pertumbuhan proyek, bisnis dan nilai investasi yang di dapat. Kesalahan dalam analisa awal akan berdampak negatif  terhadap pencapaian yang akan didapat bahkan dapat menjadi masalah yang membebani para develepor. Bahkan tidak sedikit pengembang yang pada akhirnya mereka tidak sanggup melanjutkan atktifitas pemasaran  dikarenakan kesalahan analisa market diawal proyek.

  1. Membantu Mempersiapkan tim tenaga sales dan marketing.

Tim marketing atau sales di developer biasanya terdiri dari salah satu atau kombinasi dari : marketing in house, para agen profesional dari suatu perusahaan  dan agen freelance. Disnilah tugas bagaimana develepor bisa mengoptimalkan potensi tenaga pemasar untuk dapat mensinergikan kekuatan sehingga target penjualan dan pemasaran dapat tercapai. Prinsip yang umumnya dipakai adalah memperkuat tim marketing in house dan terus memperbanyak tenaga pemasar / agen freelance. Dan terpenting adalah bagaimana dapat menjaga ritme semangat juang para sales terus stabil dalam mencapai target penjualan.

  1. Membuat rencana strategi eksekusi penjualan.

Hasil analisa sebelum proyek dijalankan menjadi acuan untuk menetapkan strategi pemasaran seperti apa yang akan dijalankan,  tidak hanya strategi tapi juga memastikan apa yang direncanakan dapat dieksekusi dengan baik dan menghasilkan. Dilapangan tidak sedikit kegagalan bukan karena kesalahan dalam strategi saja, tapi karena gagalnya dalam eksekusi apa-apa yang telah direncankan, dalam eksekusi kegagalan terjadi karena kurangnya keterlibatan seluruh pihak baik horizontal maupun vertical.

  1. Membuat target , action plan, anggaran dan time schedule.

Action plan atau program kerja biasanya dibuat untuk satu proyek dan disusun secara pertahuan, biasanya ini dibahas dalam rapat kerja tahunan untuk menjadi acuan program dan acuan pencapaian dalam 1 tahun jalannya proyek. Program kerja baiknya disusun secara simpel dan dipilih instrumen-instrumen kegiatan promosi aktifitas lainnya yang memiliki dampak terbaik dalam menghasilkan penjualan, buat anggaran rasional sesuai anggaran proyek yang ditetapkan, lakuakan aktifitas dengan low budget tapi tetap hight impact, buat pencapaian target perbulan, triwulan, semester dan tahunan, untuk dapat memotivasi dan memudahkan untuk mengevalusi pencapaian penjualan yang telah dicapai.

  1. Membangun sistem manajemen dan pemasaran properti.

Hal ini yang seringkali di lupakan para develepor dalam pemasaran properti, ketika penjualan sudah berjalan, cash flow sudah bergerak dan menghasilkan, sudah mulai memilki banyak konsumen, tetapi lupa untuk membangun sistem dan manjemen pemsaran properti yang profesional. Karena sistem manajemen tidak hanya digunakan untuk satu proyek yang sedang berjalan tapi dapat digunakan untuk proyek-proyek berikutnya, dengan adanya sistem dan manajemen  dapat mempermudah  aktifitas penjualan, pemasaran dan pelayanan.

  1. Pelatihan SDM sales & marketing.

SDM sales dan marketing sebaiknya secara rutin diadakan pelatihan atau training untuk meningkatkan motivasi, pengetahuan dan keahlian dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja penjualan dalam pencapain target dan kepuasan pelanggan. Materi bisa disesuaikan dengan kebutuhan tim misalnya : training product knowledge, training perizinan dan legalistas,  training selling skills, service, digital marketing dan lainnya. Konsultan akan membantu tema-tema apa saja yang harus diselenggarakan untuk meningktakan kapasitas dan kinerja tim pemasaran Anda. Jika tim sales dan marketing memiliki kapsitas dan kualitas yang baik tentunya akan memberikan dampak postif terhadap pencapaian bisnis hyang diharapan, lakukanlah pelatihan rutin dan terprogram untum tim marketing Anda.

  1. Monitoring & Evaluasi Program.

Perjalanan aktifitas tim marketing perlu adanya monitoring secra rutin baik rutin secara pekanan, bulanan, triwulan, semester dan tahunan, agar dapat termonitor kinerja dan hasil yang dicapai. Disini tim sales harus memiliki laporan rutin pekanan dan bulan yang harus dipertanggungjawabkan , memiliki scoring board yang tampak dalam ruang tim, rapat evaluasi rutin, briefing, dan aktifitas lainnya. Monitoring akan memantau dan mengevalusi kinerja dan hasil yang dicapai, jika ada kendala, hambatan dan masalah dapat segera diberikan solusi untuk penyelesaiannya.

  1. Membuat sistem pelaporan yang ternilai dan terukur.

Aktifitas tim pemasaran haruslah terukur pencapainnya  secara nilai baik unit maupun pencapaian omset penjualan, setiap sales harus punya nilai prestasi yang sering disebut index prestasi penjualan, begitupun dengan tim harus punya index prestasi penjualan, yang sebelumnya standar penilaian ini  sudah ditetapkan diawal sebagai acun indikasi keberhasilan tim pemasaran yang sering disebut dengan KPI ( Key Performance Indicator ). Sehingga memduhakan untuk mengukur , menilai apakah penacapain yang telah dicapai sesuai dengan standard yang diharapkan atau masih jauh dari harapan. Buat laporan minimal pekanan , bulanan dan per triwulan, ukur dan nilai pencapaian para sales dan kinerja seluruh tim.
Hal -hal diatas adalah sebagian besar yang dapat dibantu oleh seorang konsultan marketing properti untuk dapat mendongkrak pencapaian aktifitas dan pencapaian penjualan sehingga apa yang diaharapkan oleh developer terkait aktifitas penjualan dan pemasaran proyek dapat sesuai dengan harapan, sehingga bisnis yang diproyeksikan akan terus tumbuh dan berkembang, tersistem dan terkelola dengan baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *